Laman

Selasa, 10 April 2012

Being Nocturnal

Nocturnal... Biasa digunakan untuk hewan maupun tumbuhan, yang menggambarkan karakteristik unik dari makhluk hidup tersebut, di mana ia lebih aktif pada malam hari. Makhluk hidup dengan sifat seperti ini di Indonesia lebih sering disebut 'makhluk malam'. Saya pribadi lebih sering menggunakan nocturnal sebagai kata untuk menunjukkan kalau seseorang sedang atau sering begadang, apapun alasannya.



Setidaknya sudah hampir 2 minggu pola aktivitas saya berubah dari biasanya, atau lebih tepatnya dari yang seharusnya. Bagaimana tidak, ini juga sebagai akibat dari beberapa pekerjaan yang memaksa diri untuk terjaga lebih lama dari biasanya. Akhirnya demi menjaga keseimbangan antara waktu istirahat dan waktu aktivitas, beberapa kegiatan pagi menjadi sedikit sulit (berat) untuk dilakukan.

Mulai dari tugas kuliah dari 2-3 mata kuliah berbeda yang selalu ada setiap minggunya, sampai tugas kepanitiaan di pelatihan Forum Indonesia Muda (FIM) dari bulan maret hingga april ini. Sebagian besar dari pekerjaan - pekerjaan ini memang baru bisa dilakukan malam hari dan terutama sekali di rumah, oleh sebab itu tidak bisa dielakkan kalau memang harus terjaga sepanjang malam. Bahkan beberapa kejadian terparah yakni, suatu hari (tepatnya saat pergantian bulan) saya tidak tidur di sepanjang malam hingga pagi menyingsing, lalu hampir 24 jam tidak pulang kerumah demi terjaminnya koneksi internet, atau bahkan di hari lain sempat nyaris 24 jam tidak sempat makan (dalam artian makan nasi / makan sekenyang makan nasi).

Saya sadar memang dengan kondisi seperti ini lagi - lagi harus mengorbankan fisik yang membuat kualtias kesehatannya bisa dikatakan menurun. Namun sebagai akibat aktivitas malam yang sudah cukup sering, maka untuk merubahnya-pun butuh waktu yang tidak sedikit. Tidak bisa hanya dalam 1 malam, tidur lebih cepat dari biasanya, lalu aktivitas malam bisa menurun begitu saja. Saya sedikit khawatir, jika ini terus berlanjut bisa mempengaruhi secara signigikan kondisi kesehatan saya.

Memang jika hanya didiamkan ini tidak akan berubah. Harus ada upaya untuk mengurangi aktivitas seperti ini. Namun entah mengapa rasanya masih sulit. Selain begitu mudah 'tertarik' untuk berkegiatan hingga larut, dan lagi masih mengalami kesulitan untuk memulai aktivitas lebih pagi dari biasanya. Sepertinya semua hanya berputar - putar saja, ketika selesai beraktivitas terlalu larut, maka baru bisa memulai aktivitas lagi ketika sudah agak siang., dan ketika baru memulai aktivitas di siang hari, malamnya bisa terjaga hingga larut. Menyebalkan memang, namun harus diatasi bagaimanapun caranya.

Being Nocturnal... sebuah kebiasaan yang mungkin akan memberikan dampak yang cukup baik untuk pekerjaan pekerjaan jangka pendek, namun belum tentu akan sama manfaatnya ketika dibandingkan dengan jangka yang lebih panjang..




*baru sadar se-sadar sadarnya, kalo bahasa yang dipake terlalu kaku +____+a... sudahlah....

2 komentar:

  1. "bahkan di hari lain sempat nyaris 24 jam tidak sempat makan (dalam artian makan nasi / makan sekenyang makan nasi)"

    hahahaha, jadi inget malem itu saat gilang misuh-misuh belum makan seharian :p

    BalasHapus