Ini hanya sepenggal cerita,
pengalaman saya terasing bersama pemuda pemuda terbaik se-Indonesia, dalam
rangkaian pelatihan Forum Indonesia Muda Angkatan 11.
Minggu 23 Oktober 2011, sekitar
pukul 5 sore, kami bertolak dari Taman Wiladatika Cibubur menuju sebuah daerah
yang bernama Maleber, terletak di Ciherang, Pacet, Cianjur. Baru sekitar jam 8
kami tiba di wisma yang telah di-pinjam-kan oleh pak Dedi Panigoro, dikarenakan
ada kendala perjalanan tapi semuanya sepadan setelah sampai disana.
Persiapan akhir dilakukan,
pembagian kamar dan sebagainya. Kami panitia laki – laki terpaksa tidur di
ruang santai, persis di sebelah ruang
utama kegiatan karena kamar – kamar diprioritaskan untuk peserta dan ibu – ibu
panitia. Setelah selesai pemindahan barang barang ke kamar masing masing, lalu
diadakan briefing singkat untuk kegiatan esok, lalu semua dipersilahkan
beristirahat.
Pagi hari, senin 24 Oktober 2011.
Kegiatan diawali dengan ibadah sholat subuh berjama’ah, kemudian dilanjut
dengan berbagi kearifan dari beberapa peserta. Disini adalah saat dimana
peserta saling membagi pengalamaan, kesan akan suatu kejadian, dan lainnya yang
diharap mampu memberikan inspirasi bagi sesama peserta.
Kemudian olahraga bersama yang diisi dengan pemanasan ringan + game game yang cukup seru yang mampu membangun semangat agar peserta dapat menjalani hari dengan lebih bertenaga. Tak lupa setelah itu mengisi energi dengan sarapan pagi, mandi dan persiapan lainnya.
Kemudian olahraga bersama yang diisi dengan pemanasan ringan + game game yang cukup seru yang mampu membangun semangat agar peserta dapat menjalani hari dengan lebih bertenaga. Tak lupa setelah itu mengisi energi dengan sarapan pagi, mandi dan persiapan lainnya.
Acara dilanjut dengan materi
mengenal diri dari bunda Tatty Elmir. Mengenal diri merupakan salah satu dari 7
pilar leadership yang diusung oleh Forum Indonesia Muda, dan bunda sangat
menekankan hal ini karena tanpa mengenal diri, kita akan kesulitan menemukan
potensi, kelebihan, dan kekurangan diri yang bisa kita maksimalkan dan kita
antisipasi dalam tiap gerak langkah perjuangan kita sebagai seorang leader.
Dengan games yang seru pula bunda mampu mengajarkan bagaimana kita mengeksplor
diri dengan mudah.
Setelah istirahat siang, masing
masing Jong [kelompok] berbaur ke masyarakat, menggali data kondisi masyarakat
disana untuk kemudian didiskusikan sesuai tema yang dibahas masing masing.
After afternoon break, kami diajak
oleh pak dedi ke “Karang Widya – The Learing Farm” dan yang luar biasa dari
Karang Widya ini, bukan hanya sekedar tempat belajar bagaimana ‘bertani’ itu,
namun lebih ke pengelolaan lahan pertanian yang organik, memanfaatkan limbah
limbah dari sisa makanan, sampah organik lain, limbah peternakan, dan
sebagainya.
Ternyata “learning farm” ini
memberdayakan pemuda pemuda yang selama ini kita pandang ‘hopeless’. Mereka
yang dari jalan hanya mengamen, berjualan asongan alakadar, dan sebagainya
ketika mengikuti program pelatihan disini menjadi lebih terberdayakan, memiliki
pandangan masa depan yang lebih jauh meloncat kedepan, memiliki semangat juang
yang lebih naik meninggi dari sebelumnya karena pembekalan dan pelatihan yang
dilakukan selama disini.
Banyak sekali ilmu yang kami dapat
dari hanya field trip singkat di perkebunan yang menjadi pilot project dari
perkebunan dan pertanian masyarakat sekitar, mulai dari pemilihan sampah untuk
dijadikan pupuk organik, pemupukan tanaman dengan pupuk yang sesuai, pengolahan
lahan, pemilihan tanaman pengusir hama tanaman, dan sebagainya.
Malamnya, setelah break Maghrib –
Isya, kami mendapat materi dari pak Johan Purnama, sebagai Executive Director
dari Karang Widya terkait how to, bagaimana kita menggarap sebuah proyek
Community Development, karena memang dasarnya Karang Widya ini lebih ke arah
itu. Subhanallah, belajar dari orang yang berkecimpung langsung memang lebih
banyak menyingkap fakta, kebingungan, dan kekhawatiran kami ketika kami
merencanakan sebuah ComDev. Kami merasa dibimbing bagaimana pendekatan ke
masyarakat yang efektif, pendekatan ke personal dengan karakter berbeda,
memperjelas keraguan dan meluruskan spekulasi kami akan realita kondisi di
masyarakat. Akhirnya saya memutuskan, beliau adalah salah satu yang akan saya
mintai masukkan terkait program KKN yang akan saya lakukan, Insya Allah
juli-agustus 2012.
Pasca materi, masuk sesi
berikutnya yaitu lomba debat. Tujuannya lebih ke membangun wawasan kebangsaan
dari peserta. Tema [mosi] masing masing sesi debat akan dibacakan dan akan ada
2 Jong yang dipertandingkan sebagai tim affirmative dan tim kontra. Luar biasa
debat yang dilakukan keempat tim ini, saling mempertahankan argumen dan mencoba
menyerang dengan statemen statemen tajam.
Tiap jeda antar debat, ice
breaking diisi oleh peserta sendiri dimana masing masing mencoba menghibur
teman teman lainnya, dengan lelucon, dan penampilan penampilan unik. Inilah
yang menjadi penjaga aura persaingan dalam debat, sehingga peserta bisa saling
membaur kembali, Setelah diputuskan tim mana yang lolos, agenda hari ini
ditutup dan seluruh peserta dipersilahkan untuk beristirahat.
Panitia yang masih punya sisa sisa
tenaga, memanfaatkan waktu untuk sedikit evaluasi dan tak lupa permainan wajib
dilakukan. Werewolf.
Pagi hari, Selasa 25 Oktober 2011.
Agenda pagi tak jauh beda dari hari kemarin, namun kali ini peserta seharian
penuh melakukan assessment ke masyarakat sesuai tema yang dibawa masing masing
kelompok, kemudian didiskusikan dan dipresentasikan ba’da isya.
Sesi debat yang kedua digelar, dan
akan menentukan Jong mana yang mewakili tim maleber untuk final lomba debat di
wiladatika nanti, melawan tim cimanggis. Lagi lagi debat, lagi lagi takjub oleh
penampilan masing masing tim. Ah, rasanya ingin sekali mengalami pengalaman
debat semacam ini.
Ice breaking kali ini cukup seru karena ternyata sangat menghibur dan unik, lain daripada yang lain. Namanya tarian Maga-Maga, yang akhirnya nanti diperkenalkan ke seluruh Fim’ers di Wiladatika dan menjadi “trademark” dari FIM 11.
Harapan
kami, semoga adik adik yang sempat bertemu dengan kami selama beberapa hari ini
menjadi lebih tersemangati lagi dalam menjalani sekolahnya, mampu membangun
cita cita yang tinggi kedepan, mampu menyiapkan bekal bekal yang cukup untuk
meraihnya, mampu membersamai kami sebagai pemuda pemudi pejuang harapan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar