Laman

Sabtu, 18 Juni 2011

Anyer-isme [YoJa-AnSe Part 2]

4 Juni
Kewajiban pagi mulai dari sholat hingga mandi memang tidak terlupakan, dan harus menjadi perhatian serius tarutama saat ini dimana tak bisa menyembunyikan wujud "pagi" yang menjadi ciri khas masing masing orang. Ok tujuan semuanya berkumpul dari kemarin adalah untuk hari ini, menuju tempat yang dijanjikan dengan seribu janji mampu memberikan kebahagiaan dan kesenangan [lebay] yaitu Anyer, Serang, Banten Keberangkatan ke anyer hari ini dibagi menjadi beberapa kloter. Kloter pertama bersama bunda, ada Ryan, Naimah, Nadia, Trio, Zakky, dan Saya. Di kloter kedua bareng mang udin + Pak elmir [kalo ga salah], selanjutnya bareng bang Mirza, dan yang terakhir tim Motor [Azis Dkk]. Jarak antar keberangkatan sekitar 2 jam an [kecuali yang motor entah kapan], dan perjalanan sempat terhalang oleh beberapa kecelakaan di tol. Untungnya kami bisa mengisi waktu dengan permainan yang sedikit "pembodohan". Sesampai disana kami sempatkan untuk foto foto dan mengisi waktu dengan bermain kartu. Sementara Ryan sedang diberi "wejangan" oleh pak Deddy, kami asik aja bermain kartu dan berhasil "meracuni" Emma #eeaaa.

Sampai siang barulah semua berkumpul, dan agenda akhirnya bisa dimulai. Kami diminta berfoto dahulu untuk kenang kenangan pak Deddy, karena setelahnya kami banyak diberikan sharing atas pengalaman pengalaman beliau. Dan lagi lagi sesi sharing ini benar benar menggugah hati dan pikiran untuk segera menyebarkannya dan berbuat sesuatu. Banyak hal yang memang dibahas disini dan meskipun tak semuanya mampu diserap, Insya Allah ada yang bisa diambil manfaatnya dan diaplikasikah secara nyata. Menjadikannya bahan bakar tambahan untuk menggerakan motor aktivitas hidup. [#eaa berwibawa...]

Setelah itu barulah bisa beres beres, naro barang, dan berhura hura lagi. Mulai dari nonton, main kartu, sampai kompetisi catur yang disalah artikan sebagai "mandira cup", berenang di kolam renang, hingga menantang ombak di pantai anyer. Terbukti skill saya di catur semakin terkikis di game pertama melawan bang mirza. Kemenangan 1-2 bang mirza diraih pada pertandingan kedua dan ketiga, dimana konsentrasi saya sudah menurun drastis karena sudah lama tidak main catur. Tapi untuk skill berenang, alhamdulillah masih terjaga. Baik di kolam renang yang tenang tetapi dalam, maupun di pantai yang berombak dan hampir membuat saya tenggelam, kemampuan renang saya masih berfungsi disana. Ah senangnya bisa bermain main dengan ombak dipantai soalnya terakhir kali bisa begini waktu masih di lampung, sebelum kuliah. Kalau di yogya jangan harap bisa seperti itu, kalau nekat bisa bisa bakal ditarik paksa oleh penjaga pantai [keluar] atau oleh si ombak itu sendiri [kedalam dan tenggelam].

Yap setelah puas bermain, saatnya membersihkan diri, mengistirahatkan diri sejenak, dan merapihkan diri, sebelum evaluasi panitia dimulai. Sedikit telat sih datengnya soalnya g maksa di jamak sholatnya, tapi toh ga telat telat juga. Evaluasinya singkat sih, soalnya ga ada mas Ivan selaku koordinator, dan akhirnya kita jadi bahas agenda hari anak nasional sembari diberikan wejangan lagi oleh tante Masnah. Agenda di puncak bakal diadain lagi, tapi kali ini ada inovasi yaitu di daerah daerah lain yang sanggup mengadakan dipersilahkan juga mengadakan supaya isu ini lebih masif. Ok tertarik untuk membawa pulang ke Yogya. Setelah itu kami [#FimDancer #eeaaa] latihan lagi untuk menyempurnakan perform esok hari.

Setelah dirasa cukup, istirahat kembali, ngobrol, ngobrol, dan akhirnya berlanjut ke permainan Werewolf. Indikasi kecanduan permainan telah nampak saat ini, dimana sebuah permainan mampu menyita waktu begitu lama. Tetapi dari semua permainan yang dilakukan, kali ini yang paling seru karena jumlah pemainnya banyak dan situasinya benar benar terbawa ke permainan. Bahkan beberapa orang sudah memiliki 'cap' masing masing. Asalkan cap tuduhan dan kecurigaan itu tidak terbawa sampai dunia nyata saja.. heheheheh. Permainan berakhir saat hari sudah berganti.

Kembali ke tempat istirahat, kami sempat kebingungan ingin 'merebahkan' diri dimana karena semua space telah diisi dan tidak bisa diganggu gugat. Akhirnya ada yang inisiatif tidur di kursi, dan lainnya bahkan sampai rencana tidur di mobil. Tapi kemudian yang terakhir itu tidak disarankan, dan makhluk2 yang tersisa akhirnya tidur beralaskan seprei di kamar yang masih 'lowong' lantainya. Memang tidak sampai rebut rebutan tempat, tapi rebut rebutan selimut... hahahah... Dan haripun berakhir...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar