Volume I Bab I
Menceritakan tentang sejarah negeri china dimana masa itu adalah akhir masa dinasti HAN. Kemudian diceritakan tentang awal mula dari 3 elit yang nantinya akan memimpin 3 kerajaan besar yang saling terlibat perang.
Liu Pei (Liu Bei) atau lebih dikenal dengan Liu Yuan-te, Dia adalah seorang keturunan pangeran yang ayahnya adalah cucu dari kaisar Ching. Sejak dari kecil pamannya menyadari bahwa dia bukan anak biasa seperti teman teman sepermainannya. Pertemuannya dengan Chang Fei (Zhang Fei) atau lebih dikenal dengan I-te, dan Kuan Yu (Guan Yu) atau lebih dikenal dengan Yun-ch’ang ketika pecah pemberontakan bisa di bilang seperti telah direncanakn. Ketiganya memiliki visi yang serupa, dan akhirnya mereka menjalin sebuah ikatan persaudaraan dibawah janji yang mereka ucapkan.
Ketiganya pun mempersiapkan diri untuk mengikuti pasukan perang, dimana Liu Pe dibuatkan sepasang pedang kembar, Kuan Yu dibuatkan pedang melengkung bergagang panjang yang diberi nama “Black Dragon” atau “Cold Beauty” dan Chang Fei membuat sendiri tombak sepanjang 18 kaki untuknya. Dalam medan pertempuran, formasi yang selalu mereka gunakan adalah Liu Pei ditengah, dan kedua saudaranya di sisi kiri dan kanan. Quote pertama yang saya dapat setelah pertempuran yang menakjubkan dari Chang Fei dan Kuan Yu ketika menghabisi Teng Mou dan pemimpin pasukan pemberontak.
“Two heroes new to war’s alarms, Ride boldly forth to try their arms. Their doughty deeds three kingdoms tell, And poets sing how these befell.”
Dan ketika pertempuran di perfektur Chingchou melawan pasukan pemberontak yang jumlahnya jauh lebih banyak. Mereka menyusun strategi dimana Liu Pei bersama pasukan utama, memancing musuh untuk mengikuti mereka dan menggiringnya ke bukit dimana disana kedua saudaranya bersama pasukan sisanya telah menunggu dan menyergap mereka. Alhasil pasukan pemberontak terkepung dari 3 arah dan dengan mudah dikalahkan
“Tho fierce as tigers soldiers be, Battels are won by strategy. A hero comes, he gains renown, Already destined for a crown”
Ts’ao Ts’ao (Cao Cao) atau lebih dikenal dengan Ts’ao Meng-te, anak dari Ts’ao Sung yang telah lahir dari keluarga Hsiahou. Semasa muda, ia telah menyukai berburu dan senang dalam musik dan tari. Dia cerdas, labil dan penuh tipu muslihat [licik]. Seiring waktu orang orang berkata bahwa, pemberontakan telah tiba dan hanya orang dengan kemampuan luar biasa yang mampu mengembalikan kedamaian, dan dia adalah Ts’ao Ts’ao, dan Ho Yung dari Nanyang berkata bahwa, dinasti Han akan runtuh dan yang bisa mengembalikan kedamaian hanya dia. Dan ketika Ts’ao Ts’ao meminta nasehat kepada orang bijak, Ia berkata bahwa, Ts’ao Ts’ao mampu untuk memerintah dunia, namun cukup jahat untuk mengacaukanya.
Memulai karirnya setelah lulus pada umur 20 tahun di distrik dekat Loyang. Setelah berbagai peristiwa, tidak ada yang berani menantangnya dan namanya ditakuti. Ketika pemberontakan pecah, Ts’ao Ts’ao mendapatkan gelar Chi-tu-yu dan diizinkan untuk memimpin lima ribu pasukan untuk membantu pertempuran di Yingch’uan.
ane uda kuliah gan
BalasHapusLomba Blog Technocorner 2011 @ www.technocorner.co.cc dan fan page @http://www.facebook.com/pages/Technocorner/200939283269932.
BalasHapus