Miris memang ketika umur sudah semakin berkurang tapi kebiasaan dalam diri masih sangat jauh untuk bisa dikatakan berubah. Dikala rekan rekan yang lebih dulu menempuh jalan juang ini sudah memberikan "hasil" yang menjadi kebanggan dalam diri mereka, rekan rekan yang membersamaiku menempuh jalan ini sudah melihat sebuah titik terang dari jalan mereka sehingga mampu dengan mantap melangkah, generasi generasi muda sebagai penerus jalan juang ini sudah membuktikan diri mereka kalau mereka memiliki kapasitas dan mampu untuk menjadi lebih baik dari kami... namun.... apa yang telah kuperbuat selama ini sehingga yang selalu kutemui adalah kata "terlambat", "didahului", "hanya mampu mengikut".
Berkali kali diri ini ditanyai tentang masa depan... ya memang sudah ada rencana rencana di masa yang akan datang namun semuanya masih abstrak... Bersyukur masa depan ini tidak absurd, namun kondisi yang tidak tertata ini semakin membuatku bertambah muak. 2 Muharram 1432H... 20 Tahun...!!! 1/3 umur di dunia [merujuk pada umur baginda rasulullah], apa saja yang sudah kamu lakukan selama ini... hanya bermain, atau mempersiapkan masa depanmu dan keluargamu, atau......
Biarlah renungan malam ini menjadi sebuah catatan bagi diri yang lemah tak berdaya ini, yang tak satu mahakarya pun telah dihasilkan. Jangankan untuk menggoreskan tinta emas, memegang penanya pun tidak....
Wahai rekan rekan pejuang, biarkan diri ini istirahat sejenak, biarkan diri yang rapuh ini mengumpulkan lagi tenaganya, biarkan diri yang abstrak ini merapihkan jiwa dan raganya... agar mampu membersamai kalian. Kita bersama, meraih kejayaan yang kita idamkan, dan insya Allah dengan bantuan-NYA, bisa kita dapatkan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Special Message:
@Ayah+Ibu: Anakmu yang hina ini memang sangat sering, tidak mendengarkan apa yang kalian perintahkan. Tidak mengikuti apa yang kalian sarankan. Acuh dengan apa yang kalian katakan. Tapi ketahuilah 1 hal bahwa, didalam hati ini tak kan pernah ada rasa untuk mengecewakan kalian, tak ada rasa untuk melawan kalian, karena kalianlah yang terbaik yang diberikan-Nya untukku. Untuk membimbingku menempuh jalan yang diridhoi-Nya.
@Kakak-ku: Di dunia ini tidak ada kita berdua yang lain. Dunia pun sudah menyaksikan bahwa kita adalah saudara yang spesial yang telah dilahirkan. Tak ada yang menyangsikan eratnya hubungan kita. Ketahuliah, aku masih merasa belum mampu untuk jauh dari dirimu. Sosok yang sempurna sebagai seorang yang mampu membimbingku tetap berjalan pada alur yang benar. Entah bagaimana rasa dalam hati ini ketika "hari itu" tiba. Entah siapapun yang lebih dahulu, namun aku harus mampu untuk mandiri, mampu untuk terbang lepas, mampu untuk memimpin barisanku sendiri, tidak hanya berada dibelakangmu, karena aku yakin engkau akan dipilihkan oleh-Nya, seseorang yang lebih baik dariku, yang mampu menjadi pemimpin & pembimbingmu.
@The 10: Perbedaan idealisme, cara berfikir, cara pandang, sikap serta karakter dari masing masing kita ternyata tak membuat kita terpecah belah. Justru keunikan dari masing masing karakter yang menimbulkan kerinduan tersendiri, untuk dapat berkumpul bersama, berbagi pengalaman dan pendapat. Karena kita keluarga, tanah tempat kita berpijak ini pun telah menjadi saksi, masa masa yang telah kita lalui, kenangan kenangan yang telah kita torehkan. Suatu saat kita mungkin tak bisa selalu bersama seperti sekarang ini, namun ingatlah kota ini, kota ini selalu menunggu kita untuk berkumpul kembali, seperti yang pernah kita lakukan..... bersama.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Bersama rekan rekan pejuang yang sedang mengistirahatkan dirinya, ditengah dinginnya malam berselimut hujan... aku disini... merenung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar